tag:blogger.com,1999:blog-89446414850711145222024-02-20T01:23:58.583+07:00TK Pertiwi PaninggaranKecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Jawa TengahTK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-53499996483066502272022-04-13T01:30:00.001+07:002022-04-13T01:30:22.634+07:00Pemerintah Buka 758 Ribu Formasi Guru ASN PPPK pada Tahun 2022<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpqvmqb9K-1_xl37KpvwtEtnfOAJgx9YOoUMf4EpnL05SxjAgwVChj_wZlSIOsTW8VoyO2KHwwdMDj5tHeiogTdtbecVG3gOux4gIQSAZDOBhj-HSu99wWRe2jDIlO8a_z1QI6Efj1BWkoHkBTQHDpDbjKmMmKM0ITCJr6qGg9q1qsQM406dHlKGJPA/s313/guru_pppk_logo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pemerintah Buka 758 Ribu Formasi Guru ASN PPPK pada Tahun 2022" border="0" data-original-height="255" data-original-width="313" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqpqvmqb9K-1_xl37KpvwtEtnfOAJgx9YOoUMf4EpnL05SxjAgwVChj_wZlSIOsTW8VoyO2KHwwdMDj5tHeiogTdtbecVG3gOux4gIQSAZDOBhj-HSu99wWRe2jDIlO8a_z1QI6Efj1BWkoHkBTQHDpDbjKmMmKM0ITCJr6qGg9q1qsQM406dHlKGJPA/w320-h261/guru_pppk_logo.jpg" title="Pemerintah Buka 758 Ribu Formasi Guru ASN PPPK pada Tahun 2022" width="320" /></a></div><br />Untuk memenuhi kebutuhan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuka 758.018 formasi untuk tahun 2022. Namun hingga saat ini, pemerintah daerah (pemda) baru mengusulkan sebanyak 17,3 persen atau 131.239 formasi termasuk Guru Agama, Guru Seni Budaya, Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan Guru Kelas TK. <span><a name='more'></a></span></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Dalam upaya meningkatkan jumlah formasi yang diusulkan, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan Kemendikbudristek bersama-sama Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Kemenkeu dan Kemendagri akan melanjutkan koordinasi dengan pemerintah daerah. Ia menuturkan, saat ini Panselnas sedang menyusun draft mekanisme rekrutmen guru ASN PPPK 2022.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">“Saat ini sedang menunggu terbitnya aturan mekanisme baru seleksi PPPK untuk kita sosialisasikan dan koordinasikan dengan seluruh pemda sesegera mungkin. Ini kami lakukan supaya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada tahun 2021 dan tidak terjadi lagi pada 2022 sehingga proses rekrutmennya menjadi lebih baik,” ujar Iwan dalam Rapat Panja Formasi Guru PPPK dengan Anggota DPR Komisi X, di Gedung DPR MPR Jakarta, pada Senin (11/4).</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Salah satu penyempurnaannya, kata Iwan adalah formasi untuk tahap ketiga pada 2021 tetap ada dan akan digabungkan dengan formasi tahun 2022 sehingga total formasi yang tersedia tahun 2022 sebesar 970.410. “Formasi ketiga tahun 2021 tidak akan hilang, tetap ada dan akan digabungkan dengan formasi 2022,” terang Iwan.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Dirjen GTK mengatakan, aturan baru yang disempurnakan itu mempertimbangkan agar guru yang telah lulus passing grade bisa mendapatkan formasi tanpa harus melakukan seleksi serta memperbesar kuota formasi. “Karena kita sebenarnya mengetahui jika formasi diajukan secara maksimal, maka sangat besar kemungkinan guru-guru yang sudah lulus passing grade akan mendapatkan formasinya,” tandasnya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Iwan menyampaikan, pihaknya juga akan berupaya mencegah terjadinya lebih banyak pergeseran antarguru di sekolah induk. “Penyempurnaan mekanisme rekrutmen guru PPPK tahun 2022 ini diharapkan dapat mempercepat penuntasan pemenuhan satu juta guru ASN,” ucapnya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Terkait dengan ketidakyakinan pemda dalam penganggaran gaji, Iwan mengatakan Kemendikbudristek bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu No. S-98/PK/2021 tertanggal 25 Juni 2021 yang menjelaskan perhitungan gaji guru PPPK dalam alokasi tahun anggaran 2021 yang telah disosialisasikan dalam berbagai kesempatan baik secara luring maupun daring.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Di samping itu, Kemendikburistek bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Agama terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam surat edaran dari Kemendagri juga, pemda diminta untuk segera melaksanakan pengangkatan PPPK sesuai dengan formasi yang sudah ditetapkan Kemen PANRB, serta merealisasikan pembayaran gaji dan tunjangan PPPK sesuai dengan ketentuan yang sudah ada.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Selengkapnya silahkan klik <b><a href="https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/04/pemerintah-buka-758-ribu-formasi-guru-asn-pppk-pada-tahun-2022" target="_blank">DI SINI</a></b></div><div class="fullpost">
</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-6934654200251382412021-09-20T09:08:00.028+07:002021-11-09T09:14:16.048+07:00Bermitra dengan Orang Tua, Solusi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210913101633.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bermitra dengan Orang Tua, Solusi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi" border="0" data-original-height="432" data-original-width="800" height="173" src="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210913101633.jpeg" title="Bermitra dengan Orang Tua, Solusi Pengembangan Literasi Anak Usia Dini pada Masa Pandemi" width="320" /></a></div><br />Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, rumah merupakan sekolah pertama bagi anak-anak, dan orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anak mereka, khususnya bagi anak usia dini sebelum mereka mengenal lingkungan yang lebih luas seperti sekolah dan masyarakat. Oleh karenanya, pendidikan anak usia dini tidak bisa lepas dari peran orang tua. Satuan PAUD dan orang tua harus dapat menjalin kerja sama agar pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, khususnya di masa pandemi Covid 19 yang memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). <span><a name='more'></a></span></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Eunike Wahyuningsih dan Ahmad Juweni adalah sepasang suami istri yang memiliki seorang anak usia enam tahun bernama Afif, yang bersekolah di PAUD IT Bina Insan Palu. Selama PJJ, mereka bekerja sama dengan satuan PAUD agar Afif tetap mendapatkan stimulasi yang baik meski belajar di rumah. Mereka sepakat bahwa semua aspek perkembangan anak, termasuk keterampilan literasi, dapat dilakukan sealami mungkin, dan anak tidak kehilangan kesempatan belajar walaupun mereka tidak datang ke sekolah.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Cara-cara cerdas yang dilakukan oleh pasangan Eunika dan Ahmad ini, bisa menginspirasi Ayah, Bunda dan Sobat PAUD;</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai topik pembelajaran</b></blockquote></div><div class="fullpost">Interaksi orang tua bersama anak sangat berperan dalam membentuk pengetahuan mereka. Ibu Eunike dan Pak Ahmad jeli memanfaatkan momen kebersamaan di rumah untuk mendiskusikan tentang apa saja yang dilakukan anak setiap hari atau apa saja yang ada di sekitar rumah. Misalnya, diskusi tentang tanaman sebagai topik belajar ketika berada di perkarangan rumah, mendiskusikan hewan peliharaan saat bermain dengan kucing, dan lain sebagainya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>2. Membacakan buku</b></blockquote></div><div class="fullpost">Kegiatan membaca buku dilakukan dengan memilih waktu yang tepat dan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri buku yang akan ia baca, didukung penciptaan suasana yang nyaman saat anak membaca. Ibu Eunike dan Pak Ahmad menyadari kondisi saat ini, dimana minat baca buku pada anak sangat rendah akibat pengaruh media elektronik yang lebih menarik. Oleh karena itu mereka berusaha menanamkan kebiasaan membaca buku (cetak) pada anak mereka sebelum tidur, maupun di waktu luang lainnya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>3. Mendorong anak dekat dan cinta buku</b></blockquote></div><div class="fullpost">Kebiasaan membaca mereka tanamkan dengan mendorong kegiatan membaca setiap hari, dan menyediakan pojok baca di kamar. Mereka mendorong anak-anak untuk membaca bersama, dimana adik dan kakak bersama-sama terlibat dalam kegiatan tersebut, meski sang adik hanya sekedar memperhatikan kakaknya. Kebiasaan inilah yang menjadikan anak-anak mereka memiliki rasa cinta dan dekat dengan buku.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b><blockquote>4. Melibatkan anak dalam kegiatan rumah rumah tangga</blockquote></b></div><div class="fullpost">Menurut penuturan Ibu Eunika dan Pak Ahmad, dalam melakukan kegiatan belajar dengan anak-anaknya di rumah, anak tidak hanya belajar dengan memegang buku maupun pensil. Ada kalanya mereka dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga, seperti mengajak anak memasak di dapur. Dari kegiatan memasak ini anak tentu bisa mendapatkan banyak manfaat (baca : Libatkan Anak dalam Kegiatan Memasak Banyak Manfaatnya).</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b><blockquote>5. Ikut bermain bersama</blockquote></b></div><div class="fullpost">Ibu Eunika dan Pak Ahmad turut bermain dengan anaknya sebagai salah satu cara untuk membantu mengembangkan berbagai keterampilan mereka. Pada saat bermain bersama ini akan terjalin komunikasi yang intensif. Menurut pasangan ini, mengajak anak berkomunikasi sangatlah penting untuk dilakukan karena akan menjadi bekal kemampuan literasi mereka di masa yang akan datang. Bermain tidak harus di tempat yang mewah, bahkan tidak jarang pasangan ini hanya memanfaatkan taman di sekitar rumah untuk mengajak anak-anak mereka bermain.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, kerja sama antara satuan PAUD dengan orang tua ini tidak hanya terjadi selama pembelajaran jarak jauh, namun perlu diteruskan meski pembelajaran tatap muka telah dilakukan. Apalagi selama ini sudah cukup lama anak tidak datang sekolah, tentu ada hal-hal yang harus disiapkan kembali untuk mendukung kelancaran pembelajaran tatap muka tersebut.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Berikut adalah beberapa hal yang dapat Sobat PAUD lakukan:</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b>Bagi Orang tua</b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>1. Berikan pengetahuan tentang covid pada anak</b></blockquote></div><div class="fullpost">Orang tua dan guru hendaknya mampu membuat anak mengerti tentang keberadaan virus ini yang membuat manusia menjadi sakit jika mereka tidak menjaga diri dengan baik. Dengan demikian, anak perlu didorong agar mempunyai kesadaran diri untuk menjaga kebersihan, seperti sering mencuci tangan, memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak, menghindari kerumuman, memakan makanan yang bergizi. dan sebagainya. Tentu penjelasan-penjelasan ini perlu didukung dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak, seperti menggunakan gambar, video atau media-media yang menarik lainnya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>2. Siapkan kebutuhan anak dengan baik</b></blockquote></div><div class="fullpost">Orang tua perlu menyiapkan kebutuhan anak ke sekolah seperti membawa bekal makanan, perlengkapan alat tulis yang lengkap agar anak tidak perlu meminjam kepunyaan teman. Hal ini sebagai salah satu upaya mencegah penularan virus Covid-19.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>3. Bantu anak agar tidak cemas berlebihan</b></blockquote></div><div class="fullpost">Sobat PAUD, perlu kita pahami bersama bahwa bukan tidak mungkin - karena lama tidak datang ke sekolah - anak merasa takut atau cemas berlebihan dengan keberadaan virus ini saat berada di sekolah. Oleh karena itu orang tua perlu meyakinkan dan menyiapkan anak agar tetap patuh protokol kesehatan.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b>Bagi Satuan PAUD</b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>1. Siapkan fasilitas penunjang kebersihan</b></blockquote></div><div class="fullpost">Sebagaimana orang tua menyiapkan anak untuk patuh protokol kesehatan, satuan PAUD juga harus mendukung hal tersebut dengan menyediakan fasilitas yang cukup seperti tempat cuci tangan, sabun cuci tangan, dan memastikan ketersediaan air yang cukup.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><blockquote><b>2. Beri tanda/simbol jarak aman di sekiar ruangan belajar</b></blockquote></div><div class="fullpost">Anak-anak belum memiliki kapasitas memori layaknya orang dewasa, bisa saja mereka lupa untuk menjaga jarak dan berkerumun bersama teman-temannya. Untuk mencegah hal itu maka sebaiknya memberi simbol jarak aman dalam setiap ruangan, termasuk ruangan belajar.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Penulis : Ifina Trimuliana M.Pd</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Foto : Dhio Dhafin</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Referensi</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Kelas Orang Tua Berbagi Episode 10. 2020. Mengembangkan Litetrasi Pada Anak Usia Dini Di Masa BDR. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Paud, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 2020</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Sumber: <b><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/berita/index/20210913101633/Bermitra-dengan-Orang-Tua-Solusi-Pengembangan-Literasi-Anak-Usia-Dini-pada-Masa-Pandemi" target="_blank">Anggun Paud Kemdikbud</a></b></div><div class="fullpost">
</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-75752442093966735922021-08-15T08:45:00.022+07:002021-11-09T08:50:54.408+07:00Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Terlambat Berbicara<div class="fullpost">
</div><div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210810100357.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Terlambat Berbicara" border="0" data-original-height="438" data-original-width="800" height="175" src="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210810100357.jpeg" title="Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Terlambat Berbicara" width="320" /></a></div><br />Apa yang dirasakan Ayah dan Bunda, saat buah hatinya pertama kali memanggil “Ayah – Bunda” dengan suara kata yang terbata-bata seperti mengeja? Pastinya Ayah dan Bunda merasa sangat bahagia ketika mendengarnya.</div><div><br /></div><div>Namun apakah Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD tahu, berdasar apa yang pernah disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di beberapa media, ada sekitar 5 – 8 persen anak di Indonesia yang mengalami gangguan keterlambatan bicara ? <span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Tahapan bicara pada anak biasanya dimulai sejak dini dari usia 6-9 bulan. Di usia ini, Si Kecil akan mulai bisa babbling atau mengulang suku kata yang sama, seperti “ma-ma-ma-ma” atau “pa-pa-pa”. Lalu saat Si Kecil memasuki usia 12 bulan atau satu tahun, ia pun sudah biasa mengucap “mama” atau “papa” dan mulai bisa mengeluarkan satu atau dua kata yang bermakna. Setelah itu, kosa kata Si Kecil pun akan bertambah seiring pertumbuhannya sampai ia benar-benar bisa berbicara.</div><div><br /></div><div>Tahapan berbicara Si Kecil merupakan salah satu proses yang perlu diperhatikan orang tua. Sebagai informasi untuk ayah bunda dan sobat paud, setiap anak memiliki kemajuan perkembangan yang berbeda termasuk dalam hal bicara dan tak sedikit anak yang mengalami keterlambatan berbicara atau yang biasa disebut dengan speech delay.</div><div><br /></div><div>Speech delay merupakan salah satu gangguan komunikasi yang wajar terjadi pada Si Kecil di masa pertumbuhannya. Namun jika hal ini dibiarkan, speech delay dapat menjadi gangguan serius yang berpengaruh pada kecerdasan dan juga perilaku Si Kecil di masa depan.</div><div><br /></div><div>Untuk mengidentifikasi apakah buah hati kita mengalami gangguan keterlambatan berbicara, ayah bunda dan sobat paud dapat memperhatikan beberapa tanda berikut dibawah ini :</div><div><br /></div><div><ol style="text-align: left;"><li>Tidak mengoceh saat memasuki usia 15 bulan.</li><li>Anak tidak dapat mengucapkan kata yang jelas saat usianya 2 tahun.</li><li>Tidak mampu untuk mengucapkan kalimat pendek ketika usianya 3 tahun.</li><li>Kesulitan mengikuti petunjuk.</li><li>Artikulasi atau pengucapan yang tidak jelas.</li><li>Sulit menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat.</li></ol></div><div><br /></div><div>Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua saat buah hatinya mengalami beberapa tanda-tanda seperti di atas? namun Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD tidak perlu khawatir, gejala keterlambatan berbicara pada anak dapat juga diatasi dengan memberi beberapa stimulasi saat di rumah. Berikut beberapa stimulan yang dapat dilakukan oleh ayah dan bunda, kepada si kecil saat dirumah :</div><div><br /></div><div><blockquote><b>1. Perhatikan gerak gerik pada anak</b></blockquote></div><div>Ketika memasuki usia 1 tahun, si kecil sebenarnya sudah mengerti banyak kata, tetapi belum mampu mengucapkan kata tersebut. Namun ayah dan bunda dapat lebih memperhatikan gerak-gerik untuk memahami maksudnya.</div><div><br /></div><div>Contoh, jika anak memberikan lambaian tangan, ayah dan bunda dapat mengatakan “dadah”. Atau saat buah hati kita menunjuk suatu benda, ayah dan bunda dapat meresponnya dengan kalimat singkat, “adik/kakak mau main apa kita hari ini? main ini ya.” Dengan merespon gerak-gerik anak, hal ini dapat membantu melatih anak untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan.</div><div><br /></div><div><blockquote><b>2. Sering mengajak anak berbicara</b></blockquote></div><div>Meski buah hati kita belum mampu merespon dengan kata-katanya, namun ayah dan bunda dapat terus mengajak anak untuk berbincang dan bercerita. Salah satunya ayah dan bunda dapat menceritakan apa yang telah dialami sehari-hari atupun membacakan cerita dari buku-buku yang ada.</div><div><br /></div><div><blockquote><b>3. Beri respons menyenangkan saat mengajak anak berbicara</b></blockquote></div><div>Saat si kecil memulai sebuah kata-kata apapun, kita dapat memberikan ia respon yang antusias. Namun, ketika ada kata-kata anak yang kurang tepat dalam pengejaan atau pengucapannya, ayah dan bunda tidak perlu langsung mengkoreksi kata-kata tersebut.</div><div><br /></div><div>Biarkan buah hati kita mengucapkan kata apapun, dan kita dapat memberikan respon yang menyenangkan agar memotivasi anak semangat berbicara.</div><div><br /></div><div><blockquote><b>4. Batasi penggunaan gawai pada anak</b></blockquote></div><div>Untuk melatih kemampuan anak dalam berbicara, tentunya perlu dilakukan komunikasi dua arah, sedangkan penggunaan gawai tidak memfasilitasi hal tersebut, karena si kecil hanya dapat merespon dengan mendengar tanp ada interaksi dua arah.</div><div><br /></div><div>Sebagai informasi, beberapa penelitian untuk anak usia prasekolah hanya direkomendasikan penggunaan gawai 2 (dua) jam dalam sehari.</div><div><br /></div><div><blockquote><b>5. Gunakan kosa-kata yang benar</b></blockquote></div><div>Dalam memberikan stimulasi kepada si kecil, ayah dan bunda tidak perlu mengikuti bahasa anak saat berbicara, seperti kata-kata cadel, atau lainnya. Orang tua sebaiknya menggunakan kosa kata yang benar, agar si kecil bisa terbantu untuk mengetahui cara pengucapan kata yang seharusnya. Ayah dan Bunda cukup mengulangi pengucapan kosakata yang kurang tepat tersebut dengan pengucapan yang benar. Misalnya, ketika anak mengucapkan “Aku mau num tutu”, Ayah Bunda mengulangi dengan kalimat; “Ooh..Hira mau minum susu.”</div></div><div><br /></div><div>Selengkapnya silahkan klik <b><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/berita/index/20210810100357/Hal-yang-Harus-Dilakukan-Saat-Anak-Terlambat-Berbicara" target="_blank">DI SINI</a></b></div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-24599971545202045142021-07-31T08:36:00.010+07:002021-11-09T08:42:51.102+07:00Pentingnya Pengasuhan Berdasarkan Perkembangan Otak Anak<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210727083519.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pentingnya Pengasuhan Berdasarkan Perkembangan Otak Anak" border="0" data-original-height="440" data-original-width="800" height="176" src="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20210727083519.jpeg" title="Pentingnya Pengasuhan Berdasarkan Perkembangan Otak Anak" width="320" /></a></div><br />Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, otak adalah organ paling penting dan paling kuat pada manusia. Dengan otak, seorang anak bisa merasa, berpikir, memiliki perasaan ingin tahu, dan belajar. Pada tahun pertama kehidupan manusia, otak berkembang tiga kali lipat. Kemudian sampai menjelang umur 6 tahun, otak anak berkembang sangat pesat dibandingkan pada periode lain dalam hidupnya. Perkembangan otak pada usia dini ini berdampak besar pada kemampuan anak untuk belajar dan berhasil di sekolah serta perjalanan hidupnya.<span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Tentu saja pertumbuhan dan perkembangan otak akan menjadi optimal jika anak sehat, gizinya cukup dan mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai dengan anak pada kelompok usia anak.</div><div><br /></div><div>Menurut istilah biologi otak, orang yang memiliki struktur otak yang rimbun dikatakan sebagai orang yang cerdas.</div><div><br /></div><div>Setiap stimulasi dan pengalaman yang dialami anak akan membentuk sambungan baru antar neuron, yang disebut dengan sinaps. Sinaps inilah yang membuat struktur otak semakin rimbun. Jika anak memperoleh stimulasi atau pengalaman serupa selama beberapa kali maka sinapsis akan menjadi permanen. Hal ini pulalah yang menjadi dasar untuk mengulang-ulang pembelajaran kepada anak pada masa usia dini. Seiring pertumbuhan anak, otak mulai mengadakan pemangkasan sinapsis, terutama untuk bagian yang tidak/sedikit sekali distimulasi.</div><div><br /></div><div>Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, berikut adalah tahapan perkembangan otak anak yang perlu kita ketahui:</div><div><br /></div><div>2-6 bulan, otak anak berkembang karena adanya pengalaman dan relasi yang ia alami setiap hari.</div><div><br /></div><div>6-9 bulan, menjelang sembilan bulan, otak anak dapat membentuk sambungan antara apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan cecap. Kesempatan pembelajaran untuk perkembangan awal bisa dihadirkan lewat interaksi dengan orang tua dan anggota keluarga yang dekat.</div><div><br /></div><div>3 tahun, menjelang 3 tahun, otak anak memiliki sekitar 1.000 trilyun sambungan otak (sinaps).</div><div><br /></div><div>3-5 tahun, menjelang sekolah, perkembangan otak anak dibangun berdasarkan fondasi yang sudah kuat, yang terbentuk pada lima tahun pertama. </div><div><br /></div><div>Lebih lanjut, kita juga perlu tahu seberapa penting orang tua perlu mengetahui dan menerapkan pengasuhan berdasarkan perkembangan otak anak? untuk menjawab itu, yuk simak penjelasan berikut ini:</div><div><br /></div><div>Ayah Bunda ibarat menanam pohon mangga, bayangkan bagaimana pohon mangga itu nantinya bisa tumbuh dan berbuah lebat? Tentu pertama-tama kita perlu tahu bahwa supaya kokoh, pohon mangga itu harus punya akar yang kuat. Dalam hal ini otak bisa diumpamakan akar. Akar yang kuat akan menunjang perkembangan tanaman itu selanjutnya.</div><div><br /></div><div>Atau Ayah Bunda juga dapat membayangkan jika hendak mendirikan rumah. Supaya rumah itu bisa berdiri dan tahan guncangan, maka pertama-tama yang harus diperhatikan adalah membuat fondasi yang kokoh.</div><div><br /></div><div>Nah begitu halnya dengan pengasuhan anak berdasarkan perkembangan otak ini. Pengasuhan berdasarkan perkembangan otak ibarat kita menguatkan akar atau membuat fondasi yang kokoh. Jika sejak dini otak distimulasi sesuai perkembangannya, anak akan mengalami kemajuan yang pesat sehingga masa depannya pun lebih cerah.</div><div><br /></div><div>Anak yang kurang mendapat stimulasi otak, perkembangannya akan terhambat. Hal ini berdampak masa depannya karena kerusakan otak sejak dini lebih sulit diperbaiki.</div><div><br /></div><div>Dengan demikian, maka Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD lebih baik meluangkan waktu dan usaha memberikan stimulasi otak sejak dini daripada harus memperbaikinya kelak saat anak sudah besar/dewasa. Anak yang mendapatkan stimulasi sesuai perkembangan otaknya akan lebih sukses di sekolah, pekerjaan, dan rumah tangga, menjadi warga negara yang kreatif, mandiri, dan positif. Stimulasi yang dimaksud disini adalah suatu aktivitas atau interaksi antara orang tua/pengasuh dengan anak yang dapat membantu perkembangan otak.</div><div><br /></div><div>Penulis : Ifina Trimuliana, M. Pd</div><div><br /></div><div>Foto : Awang </div><div><br /></div><div>Referensi : pengasuhan berdasarkan perkembangan otak anak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. 2020</div><div><br /></div><div>Sumber: <b><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/berita/index/20210727083519/Pentingnya-Pengasuhan-Berdasarkan-Perkembangan-Otak-Anak" target="_blank">Anggun Paud Kemdikbud</a></b></div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-54115857700275020992021-06-10T15:08:00.055+07:002021-06-18T15:38:55.458+07:00PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TK PERTIWI PANINGGARAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWM5br2PLPPciH8O9_8o5PXMegPxLQBSp2mGpAG3U6n8N_dGtZgAaobhZ5qmBCZ4YkLCKeKY5WTWs2kAzWnN-VRBroRddnJ_Q781Pb_sJJJi-6c6-2uOYJj7v-eBrTBGMXFbX3Qjg7YECT/s960/ppdb-tkpertiwi-paninggaran+-+blog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TK PERTIWI PANINGGARAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022" border="0" data-original-height="259" data-original-width="960" height="86" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWM5br2PLPPciH8O9_8o5PXMegPxLQBSp2mGpAG3U6n8N_dGtZgAaobhZ5qmBCZ4YkLCKeKY5WTWs2kAzWnN-VRBroRddnJ_Q781Pb_sJJJi-6c6-2uOYJj7v-eBrTBGMXFbX3Qjg7YECT/w320-h86/ppdb-tkpertiwi-paninggaran+-+blog.jpg" title="PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TK PERTIWI PANINGGARAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022" width="320" /></a></div><br />Assalamualaikum, Ayah Bunda yang dirahmati Allah<div class="fullpost">
</div><div><br /></div><div>Berjumpa kembali dengan kami dan kali ini kami akan menginformasikan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2021/2022. Yuk simak baik-baik... <span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div><b>A. Persyaratan</b></div><div><div>Persyaratan calon peserta didik baru adalah: </div><div>1. berusia 5 (lima) tahun atau paling rendah 4 (empat) tahun untuk kelompok A; dan </div><div>2. berusia 6 (enam) tahun atau paling rendah 5 (lima) tahun untuk kelompok B</div></div><div><br /></div><div><b>B. Waktu Pendaftaran</b></div><div><div>Waktu: tanggal 7 Juni – 1 Juli 2021 pukul 08.00 s.d. 13.00 WIB </div><div><br /></div><div><b>C. Layanan Pendaftaran</b></div></div><div><div>Silahkan menyiapkan foto kopi Akta Kelahiran dan foto kopi Kartu Keluarga (KK) masing-masing 1 (satu) lembar dan hubungi kami:</div><div>Ambar Puspitarini : 082322302004</div><div>Ismiyana : 082241059070</div><div>Eli : 085329585566</div><div>Dinar : 085225073418</div><div>Ayah Bunda dan Ananda di rumah saja dan kami yang akan mengambil berkasnya</div></div><div><br /></div><div>Mau pendaftaran online yang lebih praktis, ekonomis, dan higienis? Silahkan klik <b><a href="https://forms.gle/TXHoLev1YhVakksS6" target="_blank">DI SINI</a></b></div><div><br /></div><div>Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kontak di atas</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-69683417318270372522021-04-10T12:42:00.012+07:002021-04-27T02:46:02.738+07:00Perencanaan Pembelajaran pada Masa Pandemic Covid 19<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20200615085919.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perencanaan Pembelajaran pada Masa Pandemic Covid 19" border="0" data-original-height="499" data-original-width="748" height="213" src="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/berita/B_20200615085919.jpg" title="Perencanaan Pembelajaran pada Masa Pandemic Covid 19" width="320" /></a></div><br />Semenjak adanya wabah covid19 kegiatan sekolah diganti dengan belajar dari rumah. Tentu hal ini membuat adanya beberapa perubahan dalam aktvitas pembelajaran. Guru tidak lagi menyiapkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, namun lebih mengupayakan agar selama di rumah anak juga mendapatkan rangsangan pendidikan yang optimal. Walaupun aktivitas pembelajaran ini dilaksanakan di rumah guru juga perlu merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik agar anak tetap mendapatkan kegiatan yang menyenangkan.<span><a name='more'></a></span></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan bermain yang mendukung anak dalam proses belajar. Di dalam RPP berisi langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun harus mengacu kepada karakteristik seperti usia, kemampuan dan kebutuhan setiap anak. Apabila rencana disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak, maka dapat dipastikan proses pembelajaran akan menarik minat anak dan membantu meningkatkan seluruh aspek perkembangannya.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Tentu saja RPP yang disusun guru selama masa pandemi covid 19 dirancang sangat sederhana berbeda dengan RPP yang dirancang untuk situasi normal ketika anak datang ke Satuan PAUD. RPP belajar di rumah cukup berisi kegiatan-kegiatan bermain yang memberikan pengalaman belajar bermakna bagi anak tanpa terbebani tuntutan untuk menuntaskan capaian pembelajaran sebagaimana tertuang di dalam kurikulum. Kegiatan bermain yang disusun hendaklah juga bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan anak masing-masing serta difokuskan pada keterampilan hidup yang membiasakan hidup sehat sehingga terlindungi dari virus.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b>Mengapa guru perlu menyusun perencanaan?</b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Rencana pembelajaran yang disusun guru akan membantu mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Rencana yang disusun oleh guru juga dapat memandu orang tua dalam menyiapkan alat dan bahan main atau media bermain dan mendampingi anaknya selama beraktivitas di rumah. Orangtua tentu saja dapat memberikan saran atau masukan kepada guru tentang kegiatan main atau bahan dan alat main yang diperlukan, mengingat orang tua lebih mengetahui minat dan kemampuan anaknya masing-masing.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><b>Berikut manfaat perencanaan yang disusun guru:</b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><ol style="text-align: left;"><li>Mengembangkan enam aspek perkembangan anak, yakni perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni</li><li>Mendukung pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi inti adalah gambaran capaian standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan PAUD, yaitu usia 6 tahun, sedangkan kompetensi dasar adalah gambaran tingkat kemampuan anak dalam konteks tema, muatan pembelajaran, dan pengalaman sehari-hari, yang berdasarkan pada kompetensi inti.</li><li>Mendukung pencapaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu dimiliki anak</li><li>Mendukung pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan, sehingga mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak</li><li>Mengarahkan orang tua dalam menyiapkan alat dan bahan main yang diperlukan sesuai dengan kondisi pada masing-masing orang tua di rumah.</li></ol></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Selengkapnya silahkan baca <b><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/berita/index/20200615085919/Perencanaan-Pembelajaran-pada-Masa-Pandemic-Covid-19" target="_blank">DI SINI</a></b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Semoga bermanfaat</div><div class="fullpost">
</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-37659903332097203942021-03-28T16:28:00.020+07:002021-04-27T02:41:03.910+07:00DOWNLOAD GRATIS BUKU KURIKULUM DAN BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/images/buku_kurikulum/buku_kurikulum-10.jpg?1473829491061" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/images/buku_kurikulum/buku_kurikulum-10.jpg?1473829491061" width="240" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Buku Kurikulum dan Buku Pedoman Pendidikan Anak Usia Dini yang kami bagikan kali ini terdiri dari: Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Apa Mengapa dan Bagaimana?, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013, Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), <span style="text-align: justify;">Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan, Pedoman Penanaman Sikap, Pedoman Pengelolaan Kelas, Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran, dan Pedoman Penilaian Pembelajaran <span><a name='more'></a></span></span></div><div> </div><div><div>Silahkan mendownloadnya pada tautan di bawah. Semoga bermanfaat</div><div><div class="fullpost">
</div><div><br /></div><div><div><b><a href="https://drive.google.com/open?id=0B8K4jmauYJQrSG1DTW5VYnVaTms" target="_blank">Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Apa Mengapa dan Bagaimana?</a></b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Penanaman Sikap</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Pengelolaan Kelas</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Pengelolaan Pembelajaran</b></div><div><b><br /></b></div><div><b>Pedoman Penilaian Pembelajaran</b></div></div></div></div><div><b><br /></b></div><div>Sumber:<b> <a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/berita/index/20170104140511/Buku-Kurikulum-Buku-Pedoman" target="_blank">Ruang Guru PAUD Kemdikbud</a></b></div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-66376379839168080382021-02-17T05:52:00.002+07:002021-02-17T05:52:37.898+07:00Rilis Pembaruan Aplikasi Dapodik Versi 2021.d<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1UB2_cR3TtUsg_cmnSmpNipwD3ljM88gQkD4nTHwU9nS8SRMVp-h41AZjdL4xTV7NziW-zaDohoiQlArlqpYNeuq0EhiadHmENLCWjwQaxF9n9Msphav4cMcCzSdX5K_x-36jPtYVVB54/s591/Thumbnail+2021d.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Rilis Pembaruan Aplikasi Dapodik Versi 2021.d" border="0" data-original-height="591" data-original-width="591" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1UB2_cR3TtUsg_cmnSmpNipwD3ljM88gQkD4nTHwU9nS8SRMVp-h41AZjdL4xTV7NziW-zaDohoiQlArlqpYNeuq0EhiadHmENLCWjwQaxF9n9Msphav4cMcCzSdX5K_x-36jPtYVVB54/w320-h320/Thumbnail+2021d.png" title="Rilis Pembaruan Aplikasi Dapodik Versi 2021.d" width="320" /></a></div><br />Per tanggal 12 Februari 2021, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah telah melakukan pemutakhiran aplikasi dapodik versi 2021.d yang akan digunakan untuk pengumpulan data semester 2 tahun ajaran 2020/2021</div><span><a name='more'></a></span><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Untuk memperbarui aplikasi dapodik 2021.c ke versi 2021.d dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini:</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">1. Unduh patch 2021.d pada <b><a href="https://cdn-dapodik.kemdikbud.go.id/rilis/Patch_Dapodik_2021.d.exe" target="_blank">tautan berikut</a></b></div><div class="fullpost">2. Install patch 2021.d</div><div class="fullpost">3. Refresh browser (ctrl+F5)</div><div class="fullpost">4. Login aplikasi dapodik </div><div class="fullpost">5. Pastikan tampilan aplikasi sudah menggunakan versi 2021.d</div><div class="fullpost">6. selesai.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Informasi selengkapnya bisa dilihat <b><a href="https://dapo.kemdikbud.go.id/berita/rilis-pembaruan-aplikasi-dapodik-versi-2021-d" target="_blank">DI SINI</a></b>.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Salam Satu Data!</div><div class="fullpost">
</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-50343786457176967152021-02-15T16:37:00.001+07:002021-02-17T05:46:26.367+07:00Surat Edaran Percepatan Pemutakhiran Data Penerima BOP PAUD 2021<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1lrdph_T37pupRXkLRMJNy10MfRDvbhXRtRl1xX7DnZTEAAtXC_q2k9QHQ_nMpKZv_8BlcfBqUPwc67gHZpne34FCGNFKBKKeCiTIOYvWCWC9mA3Jd2SDdzqtKOoGKOivgg1xbsVY2FIG/s1138/edaran-percepatan-paud.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Surat Edaran Percepatan Pemutakhiran Data Penerima BOP PAUD 2021" border="0" data-original-height="362" data-original-width="1138" height="127" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1lrdph_T37pupRXkLRMJNy10MfRDvbhXRtRl1xX7DnZTEAAtXC_q2k9QHQ_nMpKZv_8BlcfBqUPwc67gHZpne34FCGNFKBKKeCiTIOYvWCWC9mA3Jd2SDdzqtKOoGKOivgg1xbsVY2FIG/w400-h127/edaran-percepatan-paud.png" title="Surat Edaran Percepatan Pemutakhiran Data Penerima BOP PAUD 2021" width="400" /></a></div><br />Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengan Kemdikbud pada Kamis (11/02/2021) merilis edaran terkait percepatan pemutakhiran data penerima Bantuan Operasional Penyelenggaran (BOP) PAUD dan Pendidikan Kesetaraan 2021.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Dalam surat bernomor 1506/C/BP/2021, dijelaskan Alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) sebesar Rp 5.210.032.000.000 terdiri dari BOP Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar Rp 4.014.724.000.000 dan BOP Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp 1.195.308.000.000. <span><a name='more'></a></span></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Berdasarkan data Dapodik tanggal 8 Februari 2021, terdapat 143.925 (70%) satuan pendidikan PAUD dan 7.649 (73%) satuan pendidikan kesetaraan yang telah melakukan sinkronisasi Dapodik.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Maka diharapkan bagi instansi yang belum melakukan pemutakhiran data untuk segera melakukan sinkronisasi data pada Aplikasi Dapodik selambat-lambatnya 28 Februari 2021.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Pemutakhiran data meliputi:</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">1) Profil satuan pendidikan</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">2) Peserta didik</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">3) Rekening satuan pendidikan yang meliputi:</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">a) Nomor rekening pada Bank yang memiliki sistem kliring nasional (SKN)</div><div class="fullpost">b) Rekening atas nama</div><div class="fullpost">c) Nama Bank</div><div class="fullpost">d) Nama Cabang Bank</div><div class="fullpost">e) Nomor Pokok Wajib Pajak</div><div class="fullpost"> </div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Unduh keterangan lengkapnya pada tautan berikut : <b><a href="http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/images/Surat_Edaran_Ditjen_PAUD-Dikdasmen_Kemendikbud_RI_No._1506CBP2021.pdf" target="_blank">Surat_Edaran_Ditjen_PAUD-Dikdasmen_Kemendikbud_RI_No._1506CBP2021</a></b></div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Sumber: <b><a href="https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index/20210211083833/Edaran-Percepatan-Pemutakhiran-Data-Penerima-BOP-PAUD-2021" target="_blank">Anggun Paud</a></b></div><div class="fullpost">
</div>TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-372150139091490562020-06-23T09:27:00.000+07:002020-06-23T09:27:27.200+07:00Cara Menjelaskan Virus Corona kepada Anak agar Anak Tidak Cemas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiN4_rzYS1m7eapm_Cg1DQMnBwX3aP4HhsBGlLQ61krLx4bIACNkGGCZ9IXlfk9u2Xxf_xqfQzWdr9zfn0WE4_I_v5MMnjLwMEMf2yU6TGwFmdsb91cRvC3PUCN-Boysjls5I-12Trmul4Nv8uGEvJjfFVpElQU3epDMNfbHuLSwheMKbsI-gGgfEvN3g=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="253" data-original-width="512" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiN4_rzYS1m7eapm_Cg1DQMnBwX3aP4HhsBGlLQ61krLx4bIACNkGGCZ9IXlfk9u2Xxf_xqfQzWdr9zfn0WE4_I_v5MMnjLwMEMf2yU6TGwFmdsb91cRvC3PUCN-Boysjls5I-12Trmul4Nv8uGEvJjfFVpElQU3epDMNfbHuLSwheMKbsI-gGgfEvN3g=" width="400" /></a></div>
<div class="fullpost" style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/</span></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Memberikan informasi kepada anak tentang virus Corona tidaklah mudah. Cara menerangkan yang kurang tepat bisa membuat anak tidak memahami bahaya virus Corona atau justru merasa takut. Oleh karena itu, orang tua perlu tahu cara yang tepat untuk menjelaskan virus Corona kepada anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Wabah virus Corona menyebabkan banyak orang harus menjalani aktivitas di rumah. Kegiatan belajar di sekolah pun dihentikan untuk sementara waktu demi menekan laju penyebaran virus, sehingga banyak anak yang harus belajar dari rumah.<a name='more'></a></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bukan hanya itu, berita terkait COVID-19 juga sangat sering muncul di televisi, media cetak, media online, serta media sosial, dan hampir semua orang membicarakan virus Corona. Belum lagi kebijakan pemerintah menimbulkan banyak perubahan drastis dalam kehidupan sehari-hari yang dampaknya juga turut dirasakan oleh anak-anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Hal-hal tersebut dapat membuat anak merasa bingung dan cemas. Nah, supaya anak tidak makin bingung atau panik, orang tua dan orang dewasa di sekitarnya perlu mengetahui cara yang tepat untuk menjelaskan virus Corona kepada anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Panduan Menjelaskan Virus Corona kepada Anak</div>
<div class="fullpost">
Para ahli dalam bidang psikologi anak mengimbau orang tua untuk menyampaikan informasi tentang virus Corona kepada anak secara akurat dan dengan cara yang bisa dipahami oleh anak sesuai usianya. Jika dilakukan dengan cara yang keliru, penjelasan tentang virus Corona justru dapat membuat anak merasa takut, sedih, atau stres.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Berikut ini adalah beberapa panduan bagi orang tua dalam memberikan informasi kepada anak mengenai virus Corona:</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
1. Bekali diri dengan informasi yang akurat</div>
<div class="fullpost">
Sebelum menjelaskan virus Corona kepada Si Kecil, Bunda dan Ayah harus paham dulu tentang apa itu virus Corona, apa saja gejalanya, bagaimana cara penularannya, serta apa yang bisa dilakukan untuk mencegah COVID-19.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Pastikan informasi yang akan Bunda dan Ayah berikan kepada Si Kecil memang akurat dan bukan berita bohong. Oleh karena itu, carilah informasi tentang virus Corona dari sumber yang terpercaya, misalnya dokter, situs kesehatan yang memang sudah diakui oleh pemerintah, atau lembaga-lembaga kesehatan yang resmi, seperti Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan World Health Organization (WHO).</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
2. Cari tahu apa yang sudah diketahui oleh anak tentang virus Corona</div>
<div class="fullpost">
Mulailah pembicaraan mengenai virus Corona dengan menanyakan kepada Si Kecil apa saja yang sudah ia ketahui tentang virus ini. Dengan begitu, Bunda dan Ayah bisa mengetahui sejauh mana pemahaman Si Kecil, sekaligus mencari tahu apakah informasi yang ia dapatkan benar atau tidak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Jika Si Kecil masih balita dan ia belum pernah mendengar tentang virus Corona, Bunda dan Ayah tidak perlu menjelaskan virus ini kepadanya. Cukup ingatkan Si Kecil untuk menjaga kebersihan, sering mencuci tangan, dan tidak bermain di luar rumah agar ia tidak sakit.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
3. Jelaskan fakta dengan bahasa yang mudah dimengerti anak</div>
<div class="fullpost">
Agar anak mendapatkan informasi yang tepat tentang virus Corona, orang tua perlu menjelaskannya dengan kalimat yang sederhana dan kata-kata yang mudah dipahami oleh anak, sesuai usianya. Hindari penjelasan yang terlalu mendetail dan rumit.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Biasanya, anak akan lebih mudah paham bila dijelaskan dengan cerita atau gambar yang menarik. Ayah dan Bunda juga bisa mengajak Si Kecil menonton tayangan video di internet yang dibuat khusus untuk menjelaskan virus Corona kepada anak-anak. Namun, pastikan informasi dalam video tersebut akurat, ya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bila Si Kecil bertanya tentang sesuatu yang tidak Bunda dan Ayah ketahui, jangan sembarangan menjawabnya dengan cara menebak-nebak. Cari tahu dulu jawabannya di media resmi yang menyediakan informasi mengenai virus Corona, atau tanyakan langsung kepada dokter lewat aplikasi kesehatan online.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
4. Usahakan agar anak merasa tenang dan aman</div>
<div class="fullpost">
Supaya anak bisa merasa tenang, orang tua juga perlu tetap tenang saat memberikan penjelasan mengenai virus Corona maupun selama menghadapi pandemi virus Corona.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ingat, anak cenderung mencontoh sikap orang tuanya dalam menanggapi sesuatu. Bila Bunda dan Ayah memperlihatkan sikap yang tenang dalam menghadapi wabah virus Corona beserta segala dampaknya, Si Kecil juga akan merasa lebih tenang.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat memberikan informasi tentang virus Corona kepada anak, fokuskan pada hal-hal yang positif dan memberikan harapan, misalnya informasi bahwa penyakit COVID-19 bisa dicegah dan disembuhkan. Jangan menakut-nakuti anak dengan informasi yang bisa membuatnya cemas, misalnya ada banyak orang meninggal karena virus Corona.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
5. Ajarkan anak cara yang efektif untuk mencegah virus Corona</div>
<div class="fullpost">
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengajari anak mengenai pencegahan COVID-19:</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ajak anak untuk lebih rajin mencuci tangan dan tunjukkan kepadanya cara mencuci tangan yang benar.</div>
<div class="fullpost">
Ajari anak untuk menerapkan etika batuk dan bersin, yaitu menutup mulut dan hidung dengan tisu, lengan bawah, atau lipat siku ketika batuk atau bersin, lalu segera membuang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah.</div>
<div class="fullpost">
Ingatkan anak untuk tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan.</div>
<div class="fullpost">
Ajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup.</div>
<div class="fullpost">
Ajari anak untuk menjaga kebersihan rumah dengan melibatkan mereka saat membersihkan rumah.</div>
<div class="fullpost">
Ingatkan anak untuk tetap berada di rumah dan tidak bermain di luar rumah selama pandemi COVID-19.</div>
<div class="fullpost">
Jika terpaksa harus keluar rumah, ingatkan anak untuk mengenakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain sejauh 1 meter. Jangan lupa berikan contoh sejauh apakah jarak 1 meter itu.</div>
<div class="fullpost">
Minta anak untuk memberi tahu jika ia merasa tidak enak badan, demam, sakit tenggorokan, atau sulit bernapas.</div>
<div class="fullpost">
Selain itu, orang tua juga perlu meyakinkan anak bahwa dengan melakukan cara-cara di atas, ia dapat melindungi dirinya sendiri dan orang lain dari virus Corona.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
6. Tutup percakapan dengan hati-hati</div>
<div class="fullpost">
Sebelum mengakhiri pembicaraan tentang virus Corona, perhatikan respons Si Kecil. Jika ia tampak ketakutan atau cemas, ucapkan kata-kata yang bisa menenangkannya. Bila perlu, rangkul dan peluk Si Kecil agar ia merasa lebih tenang.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bunda dan Ayah juga bisa memberikan semangat kepada Si Kecil dengan menjanjikannya acara liburan keluarga ke tempat yang ia sukai setelah pandemi COVID-19 ini berlalu.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Jika Si Kecil jadi sulit tidur, mudah ketakutan, gelisah, atau murung setelah mendengar berita tentang virus Corona, konsultasikanlah hal ini dengan psikolog anak atau psikiater melalui telepon atau aplikasi kesehatan online yang memiliki fitur chat dengan dokter.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Agar anak tidak bosan karena harus berada di rumah untuk jangka waktu yang lama, ciptakan suasana rumah yang nyaman. Lakukanlah lebih banyak aktivitas bersama Si Kecil, seperti bermain, menonton televisi, berkebun, memasak, atau makan malam bersama sambil bertukar cerita, agar Si Kecil tetap terhibur.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Menjelaskan COVID-19 kepada anak perlu dilakukan secara hati-hati dengan cara yang tepat. Terapkanlah cara-cara di atas saat menjelaskan virus Corona kepada Si Kecil agar informasi yang Bunda dan Ayah berikan tidak malah membuatnya makin cemas.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sumber: <b><a href="https://www.alodokter.com/cara-menjelaskan-virus-corona-kepada-anak-agar-anak-tidak-cemas" target="_blank">Alodokter</a></b></div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-75610838405429853132020-06-23T09:01:00.001+07:002020-06-23T09:01:46.858+07:00PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TK PERTIWI PANINGGARAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUg3KHuMpksbtok4mONRFmkC4UIq4efTyB3Xg3Y4n3VEerw38KkDhgFgR1tnkBIVOQMFSIsSmBKX5fBNNlmm8lAhK5GX-pKLkKpKMfqW1hYenPhZNU0Y01wIZgn0z1awHxgoI162fakeNP/s1600/visi-misi-tkpertiwi-paninggaran.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1191" data-original-width="1600" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUg3KHuMpksbtok4mONRFmkC4UIq4efTyB3Xg3Y4n3VEerw38KkDhgFgR1tnkBIVOQMFSIsSmBKX5fBNNlmm8lAhK5GX-pKLkKpKMfqW1hYenPhZNU0Y01wIZgn0z1awHxgoI162fakeNP/s320/visi-misi-tkpertiwi-paninggaran.JPG" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
Pendaftaran Peserta Didik Baru TK Pertiwi Paninggaran Tahun Pelajaran 2020/2021 <a name='more'></a><div class="fullpost">
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Silahkan siapkan foto kopi Akta Kelahiran dan foto kopi Kartu Keluarga (KK) dan hubungi kami:</div>
<div>
Ambar : 0823 2230 2004</div>
<div>
Ismiyana : 0822 4105 9070</div>
<div>
Eli : 0853 2958 5566</div>
<div>
Dinar : 0852 2507 3418</div>
<div>
Ayah Bunda di rumah saja dan kami yang akan mengambil berkasnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk pendaftaran online yang lebih praktis, ekonomis, dan higienis, silahkan klik <b><a href="http://bit.ly/PPDBTKPertiwi2020" target="_blank">DI SINI</a></b>.</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-36584490877482578602020-04-15T23:15:00.000+07:002020-04-15T23:15:06.493+07:00Terapi Bersikap Sabar pada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://i.pinimg.com/564x/62/15/55/621555d55f2a964a0ac3ac98dc78705e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="320" src="https://i.pinimg.com/564x/62/15/55/621555d55f2a964a0ac3ac98dc78705e.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="fullpost">
Orang tua pasti setuju, jika tidak ada orang di dunia ini yang suka menunggu, baik orang dewasa atau pun anak-anak. Masalahnya, jika Orang tua sedang berada di antrian dengan anak yang tidak sabaran, bisa jadi ia akan berteriak-teriak dan membuat Orang tua merasa malu atau tidak enak dengan orang lain. Ujung-ujungnya Orang tua sendiri yang merasa kesal dan marah. Daripada Anda hanya bisa marah-marah yang justru dibalas dengan tangisan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Menurut Sulistyowati (2007:320), “Sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah; tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu”. Sedangkan menurut Hamka Hasan (2013:6), “Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.<a name='more'></a></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah”. Melatih kesabaran diri terkadang membutuhkan pula kesabaran waktu yang cukup panjang. Tidak cukup dengan satu atau dua kali ujian. Diperlukan latihan yang terus menerus dan berkelanjutan. Meski demikian bagi mereka yang memiliki kebijaksanaan hati, tidak akan mengeluh karena panjangnya waktu yang harus dilalui. Dia juga tidak merasa bosan karena cobaan yang datang tindih-bertindih.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kesabaran seperti itu pula yang harus ada pada setiap orang yang ingin menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Dalam mengajarkan anak sabar dalam menunggu giliran dibutuhkan metode atau cara yang benar sehingga mudah dimengerti oleh anak. Penggunaan metode yang benar akan mempengaruhi keberhasilan orang tua maupun guru dalam meningkatkan kemampuan sabar pada anak. Biasanya metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Oleh sebab itu, anak akan terlatih untuk dapat sabar menunggu giliran.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Metode demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh anak-anak secara nyata atau tiruannya. Lalu bagaimana cara terapi kesabaran anak yang mudah dilakukan? Baik menunggu suatu antrian, menunggu hadiah ulang tahunnya boleh dibuka, sampai menunggu kapan ia bisa bermain dengan teman adalah hal yang sangat sulit dilakukan oleh anak-anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh karena itu, mengajarkan kesabaran anak sangatlah penting dan hal ini bisa mulai orang tua kenalkan sejak ia berusia balita. Tujuannya, tentu agar anak dapat mengembangkan rasa toleransinya agar bisa lebih bersabar. Sehingga nantinya mereka tak akan mudah bertindak gegabah ketika menghadapi hal semacam ini di masa depan. Berikut ini ada lima terapi bersikap sabar pada anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<b><i>Pertama, beri anak kesempatan latihan menunggu</i></b>. Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus. Sebenarnya, cara melatih kesabaran anak cukup mudah, berikan kesempatan pada anak Anda untuk berlatih sabar dan menunggu. Para peneliti menemukan bahwa anak yang sabar menunggu adalah anak-anak yang memiliki kemampuan untuk mengalihkan perhatian. Misalnya, dengan bernyanyi atau melakukan aktivitas seru di depan cermin saat mereka harus menunggu sesuatu.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Biasanya anak terlatih dengan sendirinya untuk mengalihkan perhatian, dengan sikap sederhana dari orang tuanya, yaitu dengan orang tua sering mengatakan, “Tunggu dulu, ya”, ketika anak mulai meminta sesuatu. Anak akan meresapi kata-kata ‘tunggu’ dan mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya meresponsnya atau memenuhi permintaannya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<b><i>Kedua, percayalah bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya</i></b>. Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah berikan kepercayaan kepada anak. Yakinlah bahwa anak bisa bertanggung jawab. Hal ini juga perlu latihan. Bisa dimulai dengan cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari. Minta anak melakukan apa yang orang tua mau dengan sabar dan jangan lupa kontak mata.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Berikan contoh sesering mungkin pada anak. Misal, saat anak menjatuhkan makanannya ke lantai sebagai bentuk protes. Tunjukkan kepada anak untuk mengembalikan makanan yang berceceran di lantai ke atas meja. Tunjukkan caranya dan biarkan anak melanjutkan prosesnya. Mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Kalau mau mejanya rapi kembali, ia harus sabar ketika berusaha memunguti makanan yang dijatuhkan. Ajarkan anak mengenai batasan, namun tunjukkan pula cinta orang tua saat melatih mental anak. Anak butuh cinta dan juga butuh ketegasan. Kalau anak hanya mendapatkan cinta tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<b><i>Ketiga, menanggapi anak dengan penuh kesabaran</i></b>. Orangtua juga harus bersabar untuk mengajari anak kesabaran. Misal, saat orang tua sedang di dapur memasak telur untuk sarapan, anak meminta tisu. Jelaskan secara perlahan, bahwa orang tua akan mengambil tisu dalam beberapa menit lagi. Saat orang tua sedang sibuk melakukan aktivitas, dan anak meminta sesuatu, tunjukkan kepada anak apa yang sedang orang tua lakukan dan minta ia melakukan hal yang sama.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Cara ini akan membuat anak memahami dan belajar bahwa ia harus menunggu, sekaligus juga melatih anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<b><i>Keempat, tidak putus asa</i></b>. Ungkapan atau sikap yang bernada putus asa harusnya dihindari. Sebaliknya, sifat yang pantang menyerah dan sabar harus ditunjukkan. Misalnya menghadapi anak yang enggan diajak mandi, maka orang tua harus mampu membujuk dan menkondisikan agar anak mau diajak mandi. Tentunya alasan-alasan yang digunakan oleh orang tua harus rasional dan mampu dipahami anak.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<b><i>Kelima, lebih tenang</i></b>. Saat berada di depan anak, orang tua harus mampu bersikap tenang. Hindari bersikap buru-buru atau mudah emosi. Misalnya saat anak teriak-teriak, maka orang tua harus bersikap tenang, jangan terpancing ikut histeris. Orang tua harus menenangkan serta mengajaknya berkomunikasi. Tentu saja tidak mudah, namun itu harus dilakukan sehingga anak akan merekam tindakan orang tuanya tersebut. Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, ada lima poin yang orang tua harus mengajarkan anak dengan terapi ini.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dengan begitu anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan. Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orang tuanya yang sedang melakukan hal lain. Begitu juga dengan pengalaman Mario Teguh, “Semua keberhasilan terbaik Anda, datang setelah kekecewaan besar yang Anda hadapi dengan sabar”.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kata-kata Mario Teguh, keberhasilan terbaik yang kamu raih dihasilkan oleh kekecewaan besar yang telah kamu hadapi dengan sabar. orang tua pun demikian harus bersikap sabar mengendalikan anak-anaknya dengan baik.*</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
*Nur Hafidz mahasiswa IAIN Purwokerto program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, menjadi Relawan Rumah Kreatif Wadas Kelir. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sumber: <b><a href="http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index/20191026110352/Terapi-Bersikap-Sabar-pada-Anak" target="_blank">Anggun PAUD</a></b></div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-89220323133318883192017-03-14T11:13:00.001+07:002017-03-14T11:13:52.989+07:00UPDATE DAPODIK PAUD SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOTPldf-_3XxwYNGCZMRkMuI8JqxNOJQW8aLwO3KH4MfShrBnM1AC7GvhbN69_m8s1_8vBHV0PpvDVmbO0YmnBFZj6MsJwNoye22sJdNCrWS24U4doZ8byuxcoadqOWydQvoQETSzz4iT2/s1600/dapodik-sem2-2016-2017-tk-pertiwi+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="126" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOTPldf-_3XxwYNGCZMRkMuI8JqxNOJQW8aLwO3KH4MfShrBnM1AC7GvhbN69_m8s1_8vBHV0PpvDVmbO0YmnBFZj6MsJwNoye22sJdNCrWS24U4doZ8byuxcoadqOWydQvoQETSzz4iT2/s400/dapodik-sem2-2016-2017-tk-pertiwi+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan lupa, Update Dapodik PAUD Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 masih menggunakan aplikasi Dapodik versi 3.0.2. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua cara untuk update tersebut: <i>Pertama</i>, bagi lembaga yang belum menginstal Aplikasi Dapodik Versi 3.0.2; Kedua, bagi lembaga yang sudah menginstal Aplikasi Dapodik Versi 3.0.2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih detil silahkan klik <b><a href="http://paudbfqnaskdb.blogspot.co.id/2017/02/cara-update-dapodik-paud-semester-2.html" target="_blank">DI SINI</a></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam Satu Data!</div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-51019175955571416452016-10-03T20:19:00.001+07:002016-10-03T20:19:57.817+07:00Iriana Joko Widodo Harapkan Mendikbud Tingkatkan Perhatian Kepada Guru PAUD<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZm0PdPhMAXKrE7uVo4qbTEGXzAjWrdYVIhG-bMDOLfr5gLVIGaBVZoVNzryWLdWr1yQiE9cW0AQ5qOG_gWrZMW9NSg4_mAGQtytux5k3T5AhksnXBCfgpJRBjn8NrT8C3DnNu13x4ygwF/s1600/IMG_9290.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZm0PdPhMAXKrE7uVo4qbTEGXzAjWrdYVIhG-bMDOLfr5gLVIGaBVZoVNzryWLdWr1yQiE9cW0AQ5qOG_gWrZMW9NSg4_mAGQtytux5k3T5AhksnXBCfgpJRBjn8NrT8C3DnNu13x4ygwF/s320/IMG_9290.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya melihat pendidikan yang dimiliki oleh guru-guru Pendidikan Anak
Usia Dini di daerah-daerah masih kurang, maka dari itu saya meminta
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
berikan perhatian kepada mereka. Misalnya dengan meberikan beasiswa,
ujar Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo saat anugerah PAUD
Tingkat Nasional Tahun 2016. Kamis (29/2).</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut disampaikan Ibu Negara yang juga selaku Bunda PAUD
Nasional, terkait peningkatan kualitas dan profesionalisme para pendidik
PAUD dalam mengajar sehingga dapat mencerdaskan anak-anak Indonesia.
Pada acara yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), dalam hal ini ini
Direktorat Pembinaan PAUD di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) Jakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada acara tersebut, sejumlah anugerah diberikan kepada Bunda PAUD
baik tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kotamadya, Kecamatan dan Desa, serta
organisasi mitra dan tokoh PAUD berprestasi, termasuk anak PAUD
berprestasi dari berbagai bidang. Sebagai penghargaan atas karya nyata
dan kepeduliannya dalam mewujudkan PAUD Indonesia yang berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain memberikan penghargaan Ibu Negara Iriana Jokowi juga
menyempatkan diri untuk meluncurkan sebuah laman internet, bernama
“Anggun PAUD yang bisa diakses melalui <a href="http://www.anggunpaud.kemdikbud.go.id/">www.anggunpaud.kemdikbud.go.id</a> guna mengakses berbagai info tentang PAUD dan pendidikan keorangtuaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b><a href="http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8733.html" target="_blank">PAUDNI</a></b></div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-53767793643880946242016-09-29T23:04:00.001+07:002016-09-29T23:04:43.157+07:00Ibu Negara Resmikan Laman Anggun PAUD<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUyF_nQX0Tg6Zz7C3DWvU_BIyLac1leOmL_UCM4-zjUBbQGgVAZRcWZ2eJ29i7og22KSJcfW5BiKyn4fjACa2tMAtUwrTqxpXEjT5UTXIEtNmEypt1Z6YyceHVzj3UUrNRE7QKveg4i-b9/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUyF_nQX0Tg6Zz7C3DWvU_BIyLac1leOmL_UCM4-zjUBbQGgVAZRcWZ2eJ29i7og22KSJcfW5BiKyn4fjACa2tMAtUwrTqxpXEjT5UTXIEtNmEypt1Z6YyceHVzj3UUrNRE7QKveg4i-b9/s400/index.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Acara Anugerah Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) Tingkat Nasional 2016 di Taman Mini Indonesia Indah,
Jakarta, (29/9/2016). Dalam acara tersebut, Ibu Negara juga meresmikan
peluncuran laman Ruang Guru Dalam Jaringan PAUD atau disebut Anggun
PAUD, yang bisa diakses di alamat: anggunpaud.kemdikbud.go.id.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dengan
ini laman Anggun PAUD saya resmikan," ujar Ibu Negara Iriana Jokowi
sambil menekan tombol sirine di Gedung Sasono Langen Budoyo TMII,
Jakarta, (29/9/2016). Penekanan tombol sirine tersebut dilakukan di atas
panggung bersama-sama dengan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Mendikbud
Muhadjir Effendy, dan beberapa perwakilan anak PAUD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laman Anggun
PAUD merupakan laman interaktif yang dapat digunakan guru-guru PAUD
untuk memperkaya materi pembelajaran dan menambah wawasan tentang dunia
PAUD. Di era digital sekarang ini, guru-guru PAUD juga diharapkan dapat
menggunakan media pembelajaran elektronik dan multimedia sebagai salah
satu metode pembelajaran yang menarik bagi anak-anak PAUD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di
laman Anggun PAUD, guru-guru PAUD dapat menemukan materi pembelajaran,
artikel dan berita-berita terbaru tentang dunia PAUD. Selain itu ada
juga menu Meja Guru, yang menyediakan bahan kurikulum PAUD. Kemudian di
menu Ruang Anak, terdapat multimedia berbasis bermain, seperti Ruang
Lagu, Ruang Video, dan Ruang Cerita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua layanan di laman
Anggun PAUD tersebut tentu dapat dinikmati jika terdapat akses internet.
Namun, bagi guru-guru PAUD yang tidak memiliki akses internet, atau di
daerahnya sulit akses internet, dapat menggunakan Anggun PAUD berbasis
luar jaringan (luring) atau offline. Anggun PAUD luring tersebut bisa
didapatkan di gugus-gugus PAUD yang ada di daerah-daerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b><a href="http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/09/ibu-negara-resmikan-laman-anggun-paud" target="_blank">Kemdikbud</a></b></div>
<br />
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-72146023824400087882016-08-28T06:00:00.000+07:002016-08-28T06:00:50.035+07:00Panduan Pengembangan Media Pembelajaran Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Tengah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBaKXs0nTK9-6Po2qOwMebMyiIwJhIVOUQ5lAc6G1mDl61Kr28ko5RI9HTPjELoCEPl8FM5WWI0Sotv0fHHaYR7q9RiklqSm7Y2fE7bgbO2bzpHcwq1nVFsHPCOvGit0EkuNZi6YvAhQXy/s1600/COVER-PANDUAN-PAUD-2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBaKXs0nTK9-6Po2qOwMebMyiIwJhIVOUQ5lAc6G1mDl61Kr28ko5RI9HTPjELoCEPl8FM5WWI0Sotv0fHHaYR7q9RiklqSm7Y2fE7bgbO2bzpHcwq1nVFsHPCOvGit0EkuNZi6YvAhQXy/s400/COVER-PANDUAN-PAUD-2016.jpg" width="321" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panduan Pengembangan Media Pembelajaran Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Silahkan unduh <b><a href="http://pauddikmasjateng.kemdikbud.go.id/fj45/html/guru.php?id=lihmateri&kode=3" target="_blank">DI SINI</a></b>.</div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-58570657902745569222016-08-27T19:52:00.000+07:002016-08-27T19:52:26.675+07:00PAUD dan Dikmas Siapkan Enam Program PUS Paska 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2H9qIb5eHur1LAL1yg-L31pce66dZRIMRNtvtoWfd_nTcdYBFIozZBWrJnCfzNYRKebRDLX074msP9pAn2Vmt34R0ICHIUIG4qpI_fABX9zE6ohBAwL_lcFu_kGfrJgmShfqfqoPB2LVn/s1600/IMG-20160810-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2H9qIb5eHur1LAL1yg-L31pce66dZRIMRNtvtoWfd_nTcdYBFIozZBWrJnCfzNYRKebRDLX074msP9pAn2Vmt34R0ICHIUIG4qpI_fABX9zE6ohBAwL_lcFu_kGfrJgmShfqfqoPB2LVn/s400/IMG-20160810-WA0001.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Wartanto, siapkan enam Program
Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang akan dilaksanakan paska 2015, saat
digelarnya Rakor Pleno Tengah Tahun Program Komisi Nasional Indonesia
untuk UNESCO (KNIU). Rabu (10/8).</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Keenam program tersebut, adalah :</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan kesiapan sekolah anak dan meningkatkan jumlah peserta didik yang menyelesaikan pendidikan dasar;</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan profesionalisme dan distribusi guru;</li>
<li style="text-align: justify;">Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, termasuk bahan bacaan dan alat pembelajaran;</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan jangkauan pendidikan nonformal bagi anak di luar sekolah dan tidak mampu mengenyam pendidikan formal;</li>
<li style="text-align: justify;">Mengembangkan sistem yang lebih baik dalam hal pembiayaan dan mekanisme transfer;</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi manajemen pendidikan pada era desentralisasi.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Pada acara yang dihadiri juga oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) periode 2014-2016 Anies R Baswedan, SesDitjen PAUD dan
dikmas juga menyampaikan target sasaran dan capaian PAUD yang mencapai
70.10%, dari 19,1 juta anak usia 3-6 tahun (BPS 2015).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk peserta didik Pendidikan Kesetaraan usia dewasa Tahun
2016 Paket A sebanyak 11.575 orang usia sekolah, Paket B sejumlah
91.398 orang usia sekolah dan Paket C mencapai 35.070 orang usia
sekolah, serta 1.264 321 remaja dan orang dewasa memperoleh layanan
pendidikan kesetaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait capaian Pendidikan Kursus dan Pelatihan, peserta didik
memperoleh Pendidikan Keterampilan Kerja (PKK) sebanyak 3,5 juta orang,
peserta didik memperoleh Pendidikan Keterampilan Wirausahaan (PKW)
550.980 peserta didik dan Peserta didik mengikuti Uji Kompetensi 254.872
orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan capaian pendidikan keluarga Ditjen PAUD dan Dikmas 2016 untuk
Satuan Pendidikan menyelenggarakan pendidikan keluarga mencapai 5000
lembaga, PTK, orang tua/wali dan pengasuh memiliki kompetensi pendidikan
keluarga sebanyak 116.000 orang. Lembaga mitra memperoleh pemberdayaan
penyelenggaraan keluarga 600 lembaga, serta Satuan Pendidikan memiliki
ekosistem pembelajaran yang bermutu sejumlah 600 lembaga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b><a href="http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8702.html" target="_blank">PAUDNI</a></b></div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-66912393454826961382016-06-23T12:34:00.000+07:002016-06-23T12:34:02.277+07:00PAUD KM “0”, PAUD Percontohan dari Kemendikbud<div style="text-align: justify;">
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fase pendidikan dan investasi
yang paling penting. Menyadari hal itu, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mendirikan PAUD Percontohan di lingkungan
kantor Kemendikbud, yang diberi nama PAUD KM “0”. Diharapkan, keberadaan
PAUD ini bisa menjadi contoh bagi lembaga PAUD lain di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud
Anies Baswedan mengatakan, Oxford baru saja mengeluarkan studi mengenai
pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai sebuah investasi hidup.
“Bahwa untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
itu perbaiki PAUD-nya. Investasi pendidikan yang menghasilkan
pengembalian terbesar adalah investasi di pendidikan usia dini," ujar
Mendikbud Anies Baswedan saat acara peresmian PAUD KM “0” di Kantor
Kemendikbud, Jakarta, Senin (20/6/2016).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengatakan, PAUD di
Kemendikbud harus menjadi PAUD terbaik dan bisa dicontoh oleh pengelola
PAUD lain se-Indonesia. Mengenai pemilihan nama PAUD KM “0”, Mendikbud
menuturkan, filosofinya adalah bahwa pendidikan anak usia dini itu
dimulai dari usia 0 tahun. Dan di titik 0 Km itulah dimulainya fase
pendidikan anak usia dini yang berperan besar dalam menentukan fase
kehidupan selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hal yang bisa dicontoh dari PAUD
KM “0” adalah fasilitas dan kebijakan di PAUD Kemendikbud. "Ada studi
bandingnya, termasuk soal permainan-permainan terbarunya. Bahkan tim
Kemendikbud juga membandingkan dengan PAUD terbaik yang ada di
Indonesia," ujar Mendikbud. Sedangkan untuk kebijakan, PAUD KM “0” tidak
mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kepada
anak-anak. Hal itu sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas di PAUD KM
“0” memang sangat lengkap dan baik. Ruangan-ruangannya terbagi menjadi
ruangan yang tematik, antara lain ruang seni dan kreatif yang dilengkapi
dengan berbagai mainan yang merangsang kreativitas anak, area bermain
peran yang dilengkapi dengan pakaian anak dari berbagai
profesi/pekerjaan dan peralatannya, ruang musik dengan berbagai alat
musik tradisional maupun modern, area balok dan gerak, hingga area
basah, di mana anak-anak dapat bermain air di kolam kecil serta bermain
pasir. Selain itu ada juga ruang anak usia 1-2 tahun, ruang anak usia
2-3 tahun, ruang Pra SD, ruang tidur, ruang bayi, ruang laktasi, ruang
ibadah, dan ruang makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tersedianya fasilitas yang baik
di PAUD KM “0”, Mendikbud berharap kualitas pendidik PAUD, atau kerap
dipanggil “Bunda PAUD”, juga semakin meningkat. “Bunda PAUDnya juga
harus <em>state of the art</em>. Semua yang terlibat di sini harus terus
mau belajar dan memanfaatkan berbagai media dan sumber untuk mendidik
anak-anak kita dengan pendekatan yang terbaru,” tuturnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PAUD KM
“0” Kemendikbud sebelumnya bernama Taman Penitipan Anak (TPA) Mekar
Asih. TPA Mekar Asih Kemendikbud telah berdiri sejak tahun 1995. TPA
tersebut merupakan sarana pemenuhan kebutuhan para pegawai Kemendikbud
yang mempunyai anak usia dini, akan pendidikan, perawatan, pengasuhan,
pemberian kasih sayang dan perlindungan saat orang tuanya bekerja.
TPA/PAUD di Kemendikbud dikelola oleh Yayasan Bakti Idhata yang berada
di bawah naungan Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud.</div>
<div class="fullpost">
</div>
<div>
Sumber: <b><a href="http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/06/paud-km-0-paud-percontohan-dari-kemendikbud" target="_blank">Kemdikbud</a></b></div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-61056077016400949932016-04-16T15:59:00.001+07:002016-04-16T15:59:33.816+07:00Harmonisasi dan Akselerasi Penyerapan BOP DAK PAUD<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiErjHq8ytciiAmJcEWBQB6WRHoioblNaNQfwT1YF6MhV6JWswm0IzMWZDDo65eU_cR-yTt-KbjWSPIlSemsBZDxxvfbw8r-4dKH8W7Chz7w6FyjeI4S2-G09pLvN4K5917Pjp_c_sZ59aG/s1600/20160414_104111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiErjHq8ytciiAmJcEWBQB6WRHoioblNaNQfwT1YF6MhV6JWswm0IzMWZDDo65eU_cR-yTt-KbjWSPIlSemsBZDxxvfbw8r-4dKH8W7Chz7w6FyjeI4S2-G09pLvN4K5917Pjp_c_sZ59aG/s400/20160414_104111.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamis, 14 April 2016, Rapat Kerja
Penguatan Strategis Program PAUD DIKMAS Tahun 2016 dengan tema
Pengelolaan BOP DAK PAUD dan Program PAUD DIKMAS resmi ditutup oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Dr. Wartanto. Sebelumnya,
Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PAUD dan Dikmas Ir.
Agus Pranoto Basuki, M.Pd melaporkan, seluruh rangkaian kegiatan rapat
kerja berjalan sesuai dengan target awal. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai upaya untuk membangun
harmonisasi penyerapan BOP DAK PAUD 2016 antara pusat dan daerah,
menurut Agus, pelaksanaan raker diikuti secara antusias oleh peserta
yang terdiri dari para Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Pemerintah Kota/Kabupaten, para Kepala Bidang PAUD
Dikmas Provinsi, Penanggung jawab DAK dan PAUD Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, para Kasubdit dan para kepala seksi Program &
Evaluasi di lingkungan Ditjen PAUD Dikmas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Para narasumber juga hadir sesuai
dengan yang ditargetkan. Hanya narasumber Direktur Dana Perimbangan
Kementeriaan Keuangan yang berhalangan dan mengirimkan wakilnya untuk
hadir. Namun secara umum semua berjalan sesuai dengan rencana dan kita
berharap peserta mampu menyerap sekaligus memahami secara utuh materi
yang disampaikan sehingga akselerasi penyerapan bantuan untuk PAUD bisa
terealisasi sesuai target,” ungkap Agus. Sementara itu, Sesditjen PAUD
dan Dikmas Wartanto mengungkapkan, apa yang disampaikan Agus Parnoto
benar adanya. “Saya melihat peserta sangat antusias dan semangat
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan rapat kerja ini,” katanya yang
disambut tepuk tangan peserta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Wartanto mengemukakan, ajang
raker menjadi kesempatan luar biasa karena menghadirkan lebih dari 750
orang peserta dari seluruh Indonesia. “Ini menjadi kesempatan penting
bagi kita semua untuk menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi tentang
penyerapan BOP DAK PAUD. Alhamdulillah, keseriusan Bapak-Ibu menjadi
tanda bahwa kita memiliki semangat yang sama untuk mensukseskan program
PAUD,” tegasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semangat tersebut, lanjut Wartanto, juga
menjadi kesadaran bersama para pemangku kepentingan untuk melaksanakan
sekaligus memastikan bahwa akselerasi BOP DAK PAUD di lapangan akan
terlaksana dengan aman dan akuntabel. “Apalagi kita semua paham,
sebagaimana disampaikan Pak Dirjen saat pembukaan, bahwa PAUD menjadi
investasi yang sangat luar biasa besar. Usia 0-6 tahun menjadi masa
penting untuk pertumbuhan anak. Karenanya asupan gizi, edukasi, dan juga
kasih sayang sangat menentukan masa depan mereka,” terang Wartanto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesditjen PAUD dan Dikmas juga
menyatakan, untuk mewujudkan itu, semua pihak harus menyadari bahwa
pendidikan buan hanya menjadi tugas satuan pendidikan akan tetapi juga
keluarga, masyarakat, dan juga ekosistem pendidikan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait akselerasi BOP DAK PAUD,
Wartanto berpesan, agar para peserta patuh merujuk pada Juknis yang
telah diterbitkan. “Pahami secara utuh alur penyaluran BOP DAK PAUD dan
laksanakan sesuai Juknis. Jika sudah ada Permenkeu yang akan terbit
pertengahan April ini, jangan ragu-ragu untuk menyalurkan. Catatannya,
kita tetap mengedepankan prinsip tepat waktu, tepat aturan, dan tepat
jumlah. Kita harus optimistis bisa melaksanakan ini karena di luar sana,
anak-anak, pendidik, dan para penyelenggara PAUD membutuhkan bantuan
sehingga terlaksananya PAUD berkualitas,” tegas Wartanto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b><a href="http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/8489.html" target="_blank">PAUDNI</a></b></div>
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-1734844550222852812016-03-10T21:52:00.001+07:002016-03-10T21:52:30.988+07:00Harapan Mendikbud Melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;">“Kita berharap melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga ada platform bagi para orang tua untuk belajar dan berbagi pengalaman”, ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies R Baswedan, saat membuka Seminar Pendidikan Keluarga Duta OASE Cinta di Hotel Sahid Jakarta. Minggu (6/3).<a name='more'></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Karena mendidik, apalagi mendidik anak-anak tidak satupun rumus yang bisa dipakai oleh semua para orang tua. Oleh sebab itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melihat dukungan terhadap para orang tua sangatlah penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Seringkali para orang tua dilanda kecemasan melihat masalah pendidikan keluarga dan pendidikan anak-anaknya, bahkan biasanya atau kadang kadang para orang tua hanya mendapatkan referensi tentang mendidik anak, melalui pengalaman pribadinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Yaitu bagaimana dulu saya dididik itulah rumus yang kita bawa pada saat kita mau mendidik anak-anak kita, padahal anak-anak kita akan hidup diera yang berbeda dan trennyapun berbeda sekali. Tetapi disisi lain sebaliknya sering kali kita menyaksikan kecemasan juga terjadi karena informasi yang terlau banyak, tetapi simpang siur.</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Sehingga para orang tua bingung informasi mana yang mau dipegang dan dijadikan rujukan, jadi kita berhadapan dengan situasi dimana satu sisi para orang tua mengandalkan ilmu disaat dirinya didik. sedangkan disisi lain ada perubahan jaman yang begitu cepat, ujar Mendikbud menambahkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">
Mendikbud juga menyampaikan harapannya kepada para peserta yang hadir berkenan untuk turun langsung menjadi duta oase cinta, sebagaimana sebuah pepatah bahasa inggris yang berarti diperlukan kerja bersama seluruh desa untuk bisa mendidik dan mengembangkan anak, semuanya harus terlibat. Insya Allah semua ini bisa kita jalankan bersama-sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b><a href="http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/8279.html" target="_blank">Dirjen PAUD & DIKMAS</a></b></div>
</span><div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-55953760373477619932016-03-07T15:06:00.000+07:002016-03-07T15:06:11.561+07:00Inilah Rasio Ideal Guru PAUD dan Anak Didik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ks12_LKsbFc7sINXE2cPeR8h4ZlYj3XdeAgjC2R4XBcn5TrYK33kiFA-t-iJv0YhEjgUkOKQavAxRERxKdq5ILtN2jV9q3607qD4KexEI9ChOqh6t6dsmz9U3ddRejpYihrvr4P8uaLs/s1600/profil-fb+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ks12_LKsbFc7sINXE2cPeR8h4ZlYj3XdeAgjC2R4XBcn5TrYK33kiFA-t-iJv0YhEjgUkOKQavAxRERxKdq5ILtN2jV9q3607qD4KexEI9ChOqh6t6dsmz9U3ddRejpYihrvr4P8uaLs/s320/profil-fb+2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengatur beberapa
hal penting, antara lain standar pengelolaan PAUD. Permendikbud yang
disahkan akhir tahun 2014 tersebut mencantumkan rasio ideal antara
jumlah guru dan anak didik.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lembaga PAUD dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, yakni
Taman Penitipan Anak (TPA), rasio guru dan anak yang harus dipenuhi
adalah 1: 4. Artinya satu orang guru melayani maksimal empat orang anak
didik. Sedangkan untuk PAUD dengan anak didik usia 2-4 tahun maka rasio
guru dan anak maksimal 1: 8.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara untuk PAUD dengan anak didik berusia 4-6 Tahun, yakni untuk
jenjang Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), maka rasio
guru dan anak maksimal 1:15. Artinya, satu orang guru KB ataupun TK
sebaiknya tidak melayani lebih dari 15 orang anak didik. “Praturan
tentang Standar PAUD ini disusun untuk menjamin kualitas dan mutu PAUD,”
ucap Direktur Pembinaan PAUD Erman Syamsuddin baru-baru ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk standar waktu kegiatan atau pembelajaran di lembaga
PAUD harus disesuaikan dengan usia dan frekuensi pertemuan. Untuk PAUD
dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, maka satu kali pertemuan
minimal 120 menit. Pertemuan tersebut harus melibatkan orang tua, dan
frekuensi pertemuan minimal satu kali per minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan PAUD dengan anak didik berusia 2-4 tahun, satu kali
pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi pertemuan minimal dua kali per
minggu. Sementara bagi PAUD dengan anak didik berusia 4-6 tahun, satu
kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi pertemuan minimal lima
kali per minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Permendikbud nomor 137 tahun 2014 juga menegaskan bahwa pelaksanaan
program PAUD harus terintegrasi, mulai dari layanan pendidikan,
pengasuhan, perlindungan, hingga kesehatan dan gizi.</div>
<br />
Sumber: <b><a href="http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7099.html" target="_blank">PAUDNI</a></b><br />
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-37146149152313066052016-03-04T21:38:00.000+07:002016-03-04T21:38:49.513+07:00Mendikbud: HIMPAUDI Fondasi Penentu Kualitas Anak Bangsa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggst8PSeAN5GrQljZvtOICplCi9rVUFy7ETiII0y-GWKo5RPjMW_YMmXSZQlqdRI64rkYME3F-2dVpySh9TY8HpJPrPg-xXNdv9OkvELLlxpxUXt0EQkVYBdjcXH0H8uQkguhmrLrEe8M5/s1600/d6eccd72c2eb0ee.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggst8PSeAN5GrQljZvtOICplCi9rVUFy7ETiII0y-GWKo5RPjMW_YMmXSZQlqdRI64rkYME3F-2dVpySh9TY8HpJPrPg-xXNdv9OkvELLlxpxUXt0EQkVYBdjcXH0H8uQkguhmrLrEe8M5/s400/d6eccd72c2eb0ee.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: xx-small;">Foto: http://www.kemdikbud.go.id/</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengukuhkan agen
penggerak gerakan nasional PAUD berkualitas Himpunan Pengajar Anak Usia
Dini (HIMPAUDI) dalam acara Rapat Kerja Nasional II HIMPAUDI di
Jakarta, Kamis (3/3/2016). Acara ini mengangkat tema “Menyongsong
HIMPAUDI Profesional dan Mandiri Dalam Gerakan Nasional PAUD
Berkualitas”.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud mengatakan, HIMPAUDI menjadi fondasi
penting dalam negeri agar anak-anak Indonesia semakin berkualitas.
“Tanggung jawab mendidik bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi
tanggung jawab komponen bangsa,” katanya saat menyampaikan pidato
pengukuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait dengan penumbuhan gerakan nasional PAUD,
Mendikbud sangat berharap kepada HIMPAUDI untuk menjangkau orang tua.
Orang tua selain berperan untuk membentuk karakter-karakter anak bangsa,
juga sebagai penggerak. Dan HIMPAUDI, kata dia, hadir bukan hanya untuk
mendidik saja tetapi menginspirasi bagi masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Penggerak
itu adalah fase tinggi, tanggung jawab juga sangat berat. Yang namanya
penggerak adalah yang melibatkan semua. Tanpa dukungan tersebut gerakan
tidak dapat berjalan”, kata Menteri Anies.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud juga
mengatakan, sebagian dari tugas ini diselesaikan oleh negara dan
sebagian lain diselesaikan oleh masyarakat. Tim HIMPAUDI yang merupakan
komponen dari masyarakat juga penggerak untuk menyampaikan ide-ide bagi
perubahan untuk pendidikan anak usia dini.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Investasi anak
adalah investasi jangka panjang. Kita wajib menyiapkan anak-anak untuk
mengikuti PAUD yang gunanya untuk persiapan masuk SD, “ kata Anies.</div>
<div class="fullpost">
</div>
<div>
Sumber: <b><a href="http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/03/mendikbud-himpaudi-fondasi-penentu-kualitas-anak-bangsa" target="_blank">Kemdikbud</a></b></div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-88249525131123652642016-03-02T05:27:00.003+07:002016-03-02T05:27:44.602+07:00VIDEO: AKU SUKA MEMBANTU<div class="fullpost">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/yc9wPWfdRzo" width="420"></iframe>
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-36243912920942392292016-03-02T05:25:00.001+07:002016-03-02T05:25:41.939+07:00VIDEO: AKU BISA MEMBERESKAN MAINANKU SENDIRI<div class="fullpost">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/R0P5IFubZrA" width="420"></iframe>
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8944641485071114522.post-15711931551659149602016-03-02T04:26:00.000+07:002016-03-02T05:23:56.960+07:00VIDEO: AKU BISA PAKAI BAJU SENDIRI<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FGdl8DSfUTQ" width="420"></iframe><br />
<div class="fullpost">
</div>
TK Pertiwi Paninggaranhttp://www.blogger.com/profile/14766236065211391554noreply@blogger.com0